Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Subsidi Ditambah, Beban Jual Solar Masih Lebih Besar dari Premium

Feby Novalius , Jurnalis-Rabu, 14 Maret 2018 |16:20 WIB
Subsidi Ditambah, Beban Jual Solar Masih Lebih Besar dari Premium
Ilustrasi (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) harus menombok margin jual Bahan Bakar Minyak (BBM) penugas dengan harga keekonomiannya. Dibandingkan Premium, margin pembayaran untuk menutupi kekurangan jual Solar ternyata lebih besar.

Direktur Pemasaran Pertamina Iskandar mengatakan, untuk Premium, proyeksi harus menomboki tahun ini sebesar Rp900 per liter, sedangkan Solar Rp1.800 per liter. Hanya saja, pemerintah sedang mengkaji untuk menambah subsidi Solar sebesar Rp500 per liter.

"Selama tidak menggerus cash kita kan. Itu lagi dianalisa, makanya menteri keuangan sudah ngasih tambahan subsidi Rp500 dalam rangka menstimulus. Itu karena Solar lebih dalam lagi Rp1.800 per liter," ujarnya, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Keuangan Pertamina Arif Budiman mengatakan, apapun yang jadi keputusan pemerintah seperti halnya penambahan subsidi Rp500 per liter untuk Solar sangat membantu perseroan. Bila dihitung maka nilainya Rp7,8 triliun, jika sudah membayar pajak maka nilainya Rp5 triliun.

"Apapun kan membantu. Tapi masih kekurangan karena harga sekarang itu kan ditetapkan tahun 2016 itu rata-rata ICP USD40 per barel. Sekarang hampir USD60 per barel. Jadi ya memang mungkin ada sebagian yang masih kita tanggung," tuturnya.

Berapa angka tanggungan Pertamina, kata Budi, sampai saat ini pihaknya masih menghitung ditambah adanya subsidi tambahan Rp500 per liter.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement