Menurutnya, membatasi komoditas yang bisa dibeli menggunakan BPNT dikarenakan beberapa faktor. Menurutnya, ini juga sudah menjadi keputusan bersama dengan pihak terkait lainnya.
"Kenapa sekarang tidak ada? karena memang kita memutuskan bahwa semuanya itu hanya untuk mengambil beras dan telur. Karena kita juga mempertimbangkan masalah gizi dan kebutuhan yang diperlukan masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: Ratu Maxima Kagum dengan 'Kartu Sakti' Jokowi
Sementara itu beberapa faktor yang menjadi pertimbangan mengeluarkan produk tersebut, di antaranya memikirkan kebutuhan gizi masyarakat, karena beras dan telur dinilai lebih penting untuk kesehatan masyarakat miskin.
"Jadi beras adalah bahan makanan pokok. Telur juga tentu protein, rakyat kita paling perlu banyak makan protein," tukasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)