Basuki menjelaskan, ini juga merupakan permintaan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno sebagai investor.
"Selama ini kenapa truk kok paling kecil masuknya, sehingga tidak sesuai dengan bisnis plan. Kita reka-reka seperti ini. Kita coba enginering cost ini dan diskusikan dengan asosiasi," imbuhnya.
Sementara itu, selain menurunkan tarif ternyata pemerintah juga disarankan membuat batasan muatan truk yang over. Karena truk lebih muatan akan mengakibatkan banyak kerugian bagi jalan tol.
"Jadi truk over dimension dan over loading harus juga tidak dibiarkan masuk. Karena itu juga termasuk truk besar ini walaupun dia kecil dia sumbang tiga hal. Kerusakan, kemacetan, dan kecelakaan. Cipali misalnya, banyak sekai diseruduk dari belakang karena truk. Jadi kita harus pertimbangkan itu. Tidak hanya turunkan tarif, tapi disiplinkan over dimension dan over loading," tukasnya.
(Fakhri Rezy)