Lebih lanjut Sudhir mengatakan, pertumbyban ekonomi Indonesia juga didorong oleh investasi dan juga konsumsi rumah tangga yang masuk di dalam negeri. Menurutnya, konsumsi pribadi maupun rumah tangga akan meningkat pada tahun 2018 ini.
Hal tersebut tidak terlepas dari adanya gelaran Pemilikan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tahun ini. Menurutnya, gelaran Pemilikan pada 2018 dan 2019 justru akan mendongkrak konsumsi pribadi bukanya menghambat.
Belum lagi, setelah adanya Pilkada, investasi juga akan tumbuh lebih cepat karena ketidakpastian politik yang mulai reda. Sehingga investor mulai akan mengeluarkan uangnya. "Dan satu lagi yang kuat adalah ditunjang dengan pertumbuhan konsumsi pribadi," ucapnya.
Sebagai informasi sebelumnya dalam laporan World Bank East Asia dan Pasific Economic Update edisi April 2018, pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di kawasan Asia Timur dan Pasifik diperkirakan akan tetap kuat. Bahkan World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang Asia Pasific dan Timur berada di angka 6,3% di 2018.