Mantan Menteri Keuangan ini juga meyakini bahwa Indonesia bukan satu-satunya negara yang mata uangnya mengalami pelemahan besar. Dalam catatannya, mata uang Thailand, Brazil, Meksiko hingga Filipina juga ikut melemah.

Agus menegaskan, Bank Indonesia akan terus memonitor dan mewaspadai risiko berlanjutnya tren pelemahan nilai tukar rupiah. Baik yang dipicu oleh gejolak global seperti dampak kenaikan suku bunga AS, perang dagang AS-China, kenaikan harga minyak, dan eskalasi tensi geopolitik terhadap berlanjutnya arus keluar asing dari pasar SBN dan saham Indonesia.
“Bank Indonesia akan tetap berada di pasar untuk menjaga stabilitas rupiah sesuai fundamentalnya,” tukas dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)