“Pada hari Senin (kemarin) semua mata uang negara maju kembali melemah terhadap USD, antara lain JPY -0,25%, CHF -0,27%, SGD -0,35%, dan EUR -0,31%. Dalam periode yang sama, mayoritas mata uang negara emerging market, termasuk Indonesia, juga melemah,” imbuhnya.
Merespons pelemahan rupiah tersebut, Agus mengakui bahwa BI telah melakukan intervensi dalam jumlah yang cukup besar. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamentalnya.
Baca Juga: Gara-Gara Rupiah Dekati Rp14.000, Penyaluran Kredit Valas Diperketat
“Bank Indonesia telah melakukan intervensi baik di pasar valas maupun pasar SBN dalam jumlah cukup besar. Dengan upaya tersebut, rupiah yang pada hari Jumat sempat terdepresiasi sebesar 0,70%, pada hari Senin ini hanya melemah 0,12%,” ucap Agus.