Namun demikian dunia juga masih dibayangi kenaikan suku bunga the fed yang dapat berimbas negative pada kinerja instrument berbasis obligasi serta perang dagang yang dapat berimbas pada kinerja emiten di Indonesia. Berkaca pada kinerja industri reksadana secara keseluruhan pada tahun 2018 maka terlihat preferensi investor melakukan penempatan dana baru lebih banyak ke jenis reksadana berbasis indeks dan ETF serta pada pasar uang.
Sementara berdasarkan data dari BEI disampaikan, nilai penerbitan exchange traded fund (ETF) di pasar modal pada paruh pertama tahun ini mencatatkan penurunan yang cukup dalam. Disebutkan, nilai penerbitan ETF pada semester I/2018 hanya Rp37 miliar. Angka tersebut anjlok hingga 96% dibandingkan dengan nilai penerbitan pada semester I/2017 yang tercatat mencapai Rp1,01 triliun. Tercatat pada 6 bulan pertama tahun ini ada tiga manajer investasi yang telah merilis produk reksa dana yang dapat diperdagangkan di pasar modal ini. Ketiganya adalah PT Danareksa Investment Management dengan produknya Danareksa ETF Indonesia Top 40, PT Pinnacle Persada Investama yang merilis Pinnacle IDX30 ETF, dan PT BNI Asset Management dengan BNI-AM Nusantara ETF MSCI Indonesia Equity Index.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)