JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada lusa lalu, 17 September 2018 karena sentimen neraca perdagangan. Pasca rilis IHSG terus berada di zona merah hingga penutupan perdagangan turun 1,80% atau 107,02 poin ke 5.824,25.
"Itu kan shock saja karena neraca perdagangan defisit," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djayadi di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (19/9/2018).
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan neraca perdagangan pada Agustus 2018 mengalami defisit sebesar USD1,02 miliar. Lebih rendah dari kondisi defisit di bulan Juli 2018 sebesar USD2,01 miliar.

Kendati demikian, menurutnya itu hanya respons sesaat mengingat pada perdagangan hari ini Rabu (19/9/2018) IHSG kembali rebound ke zona hijau. IHSG dibuka menguat hingga 1,05% ke level 5.872,37 poin.