JAKARTA – DPR menyayangkan rencana kenaikan tarif tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) atau tol lingkar luar Jakarta menjadi Rp15.000 yang sebelumnya bervariasi. Untuk itu DPR meminta pemerintah mempertimbangkan rencana tersebut karena hal itu dapat memengaruhi harga bahan pokok lain di saat keadaan ekonomi sedang sulit.
“Saya baru mendengar soal adanya rencana pemerintah ingin menaikkan atau ingin menyetujui kenaikan tarif tol di JORR menjadi Rp 15.000 yang semula bervariasi. Tapi dari kami DPR mengimbau pemerintah atau siapa pun yang memiliki kewenangan, apakah swasta tapi mendapatkan persetujuan pemerintah dalam situasi ekonomi yang sedang tidak baik ini, sebaiknya hal-hal yang memberatkan masyarakat itu dihindari,” kata Ketua DPR Bambang Soesatyo kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Wakil Koordinator Bidang Pratama DPP Partai Golkar itu berujar, boleh saja pemerintah mengejar pertumbuhan peningkatan pendapatan negara. Namun perlu di pertimbangkan kembali agar jangan sampai kenaikan tarif tol itu justru memperberat masyarakat. Karena dampaknya tidak saja masyarakat pemakai jalan, tapi juga ke yang lain-lain seperti harga barang lain atau barang pokok.
Baca Juga: Ini Rincian Tarif Integrasi Transaksi Tol JORR
“Karena nilai atau harga transportasi meningkat itu pasti akan memberatkan pada produksi,” imbuhnya.
Karena itu, menurut Bambang, kalau itu terkait dengan kebutuhan pokok masyarakat, kebutuhan pokoknya akan naik walau tidak signifikan. Namun tentu saja kenaikan ini cukup mengganggu dalam situasi ekonomi yang kurang baik.
“Sebaiknya pemerintah mempertimbangkan kembali. Menurut saya kurang tepat waktunya untuk menaikkan tarifnya,” imbaunya.
Hal senada disampaikan anggota Komisi V DPR Fary Djemy Francis. Dia berpandangan, rencana pemberlakuan tarif tol baru pada29 September tetap disesalkan masyarakat pengguna walaupun maksud pemerintah adalah untuk mengintegrasikan tol ini sehingga akan mengurangi kemacetan di tol, membuat efisien biaya logistik, dan membuat murah jarak jauh dalam pengangkutan, termasuk logistik dan barang.