JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meluncurkan SDG Indonesia One. Platform ini sebagai wadah kerja sama pendanaan yang terintegrasi untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang beriorientasi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelan]utan (Sustainable Development Goals SDGs) di lndonesia.
Peluncuran SDG Indonesia One dilakukan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani lndrawati dan dihadiri oleh sejumlah menteri dan duta besar.
Pada kesempatan tersebut, dilakukan pula penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dan Letter of Intent (LoI) oleh para mitra (daftar terlampir). termasuk di dalamnya fllantropis. lembaga donor, lembaga keuangan multilateral dan bilateral, perbankan, asuransi, dan investor.
Platform ini sendiri dilakukan secara terintegrasi dan pendanaannya berasal dari beragam sumber, antara Iain privat, mantropis, lembaga donor, lembaga keuangan multilateral dan bilateral, perbankan, asuransi, dan investor. Sedanhkan yang dipercayakan sebagai pengelolan paltform tersebut adalah PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Baca Juga: Lepas Aset, Jadi Strategi Pembiayaan Infrastruktur?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Pemerintah terus berusaha mencari cara dalam mengurangi kesenjangan kebutuhan pendanaan untuk pembangunan yang berorientasi terhadap SDGs. Oleh karena itu, Pemerintah membentuk platform kerja sama dalam pendanaan yang terintegrasi untuk mendukung pencapaian SDGs di Indonesia.
"Tadi baru saja kita melihat penandatanganan kerja sama yang berasal dari berbagai institusi terhadap suatu kesepakatan untuk membangun platform bagi Indonesia yang memiliki komitmen tercapainya SDGs," ujarnya dalam acara peluncuran SDGs di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Sri Mulyani menyatakan, lewat peluncuran ini pemerintah akan mendapatkan manfaat seperti memperoleh akses dalam meraih peluang pasar di Indonesia, melakukan mitigasi dan mempercepat pelaksanaan dengan kemitraan strategis bersama PT SMI, mendapat manfaat dari adanya upaya mitigasi risiko dari skema blended finance dan memperoleh ungkitan (leveraging) dari Iinvestasi yang dilakukan sekaligus mendapatkan manfaat sosiaI-ekonomi.
Selain itu, dalam waktu dekat, pIatform ini juga akan dimanfaatkan untuk mendukung upaya Pemerintah dalam menangani rekonstruksi dan rehabilitasi di daerah bencana, seperti Palu, Sigi, Donggala, dan Lombok, bersama dengan para mitra yang secara khusus menaruh perhatian pada upaya penanganan bencana.
Baca Juga: Tak Sekadar Tembok, Pertumbuhan Ekonomi Harus Diimbangi dengan Infrastruktur
Oleh karena itu, sosialisasi dan kelanjutan platform ini akan dilakukan juga pada kegiatan Annual Meeting iIMF-WBG 2018 di Bali. SDG lndonesia One menyediakan sejumlah fasilitas, meliputi fasilitas pengembangan proyek (development facility), fasilitas mitigasi risiko (de-risking facility), fasilitas pembiayaan (financing facility) dan fasilitas investasi (equity fund).
Fasilitas-fasilitas tersebut memungkinkan terciptanya manfaat yang Iebih luas bagi Indonesia, seperti mobilisasi dan koordinasi peran mitra Pemerintah, peningkatan akses ke sumber pendanaan, dan mengurangi beban qukal Pemerintah dalam membiayai berbagai proyek yang berorientasi terhadap pencapaian SDGs.
"Ini suatu komitmen yang sangat penting di dunia, namun kita sebagai bangsa Indonesia ikut melakukan itu karena memang seluruh platform atau indikator kesuksesan SDGs begitu sangat relevan dengan RI," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)