Selain itu, juga terdapat beban bunga yang naik menjadi Rp463,88 miliar dari sebelumnya sebesar Rp237,90 miliar. Liabilitas pun ikut terkerek selama sembilan bulan terakhir yang berakhir di September 2018 dari posisi Rp27,53 triliun di akhir Desember 2017 menjadi Rp33,53 triliun selama sembilan bulan. Terdiri dari Rp21,99 triliun liabilitas jangka pendek dan Rp11,35 jangka panjang.

Nilai kas dan setara kas juga ikut tergerus, dari Rp9,38 triliun di akhir 2017 menjadi sebesar Rp6,20 triliun sembilan bulan kemudian. Meski demikian posisi aset meningkat menjadi senilai Rp48,61 triliun dari Rp41,78 triliun di 31 Desember 2018. Mayoritas disumbang aset lancar yang nilainya mencapai Rp33,36 triliun dan aset tak lancar Rp15,24 triliun.
Ekuitas perusahaan nilainya mengalami kenaikan menjadi Rp15,25 triliun dari Rp14,78 triliun di akhir Desember lalu. Perseroan juga mengungkapkan, berhasil mengantongi total kontrak baru sebesar Rp32,45 triliun hingga September 2018. Total kontrak baru hingga kuartal III/2018 tercapai 66,22% dari target 2018 senilai Rp49 triliun.
Baca Juga: Menpan RB Mau ASN City Dibangun Tahun Ini