Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BI : Harga Bensin Picu Inflasi tapi Masih Terkendali

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Jum'at, 02 November 2018 |15:58 WIB
BI : Harga Bensin Picu Inflasi tapi Masih Terkendali
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan pada Oktober 2018 terjadi inflasi sebesar 0,28% (month to month/mtm). Di mana kenaikan harga bahan bakar (BBM) menjadi salah satu pendorong inflasi sebesar 0,06%.

Seperti diketahui, sebelumnya PT Pertamina menaikkan harga BBM jenis Pertamax cs pada pertengahan Oktober. Sebagai contoh di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Pertamax Rp10.400 per liter, Pertamax Turbo Rp12.250 per liter, Pertamina Dex Rp11.850 per liter, Dexlite Rp10.500 per liter, dan Biosolar Non PSO Rp9.800 per liter.

Baca Juga: Inflasi 0,28%, Harga Beras Naik pada Oktober 2018

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengakui, memang kenaikan harga BBM akan cukup berdampak pada laju inflasi. "Inflasi itu antara lain karena memang (inflasi) bensin (BBM) tinggi," katanya di Gedung BI, Jakarta, Jumat (2/11/2018).

Bahkan, kata Perry, realisasi inflasi BBM melampaui perkiraan BI yang sebesar 0,02%. "Kami perkirakan hanya 0,02% ternyata kontribusi bensin 0,06% dari inflasi nasional 0,28%," kata dia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement