JAKARTA – Pemerintah menargetkan investasi di sektor energi dan sumber daya mineral tahun ini meningkat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan investasi pada 2019 mencapai USD33,4 miliar lebih tinggi daripada tahun lalu sebesar USD32,2 miliar.
“Kalau melihat realisasi tahun 2018, maka pada 2019 pasti akan lebih tinggi. Tapi tentu angkanya memang masih bergerak,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan di Jakarta.
Menurut dia, investasi sektor energi pada 2018 sebesar Rp32,2 triliun lebih tinggi dibandingkan pada 2017 sebesar Rp27,5 triliun. Adapun capaian investasi pada 2018 kurang lebih sama pada 2015 lalu.
“Sesuai laporan yang kami terima investasi sektor ESDM tahun 2018 mencapai Rp32,2 triliun. Kalau kita melihat angkanya dari 2014–2018 kita kurang lebih sama dengan investasi tahun 2015 sebesar Rp32,3 triliun,” ujarnya.
Baca Juga: Investasi Sektor Energi 2018 Capai USD32 Miliar
Dia mengatakan, investasi di sektor minyak dan gas bumi (migas) menjadi penyumbang terbesar dari total investasi sektor energi, yakni sebesar Rp12,5 triliun.
Investasi sektor ketenagalistrikan sebesar Rp11,3 triliun, sektor mineral dan batu bara sebesar Rp6,8 triliun, serta investasi di sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi sebesar Rp1,6 triliun.
Mendorong investasi, Kementerian ESDM berhasil mencabut 186 perizinan dan regulasi. Dari 186 regulasi yang dicabut, ada 96 regulasi atau perizinan dipangkas di sektor minerba, kemudian 56 regulasi atau perizinan migas, dan 20 regulasi atau perizinan EBTKE.
“Sesuai arahan bapak Presiden kita pangkas perizinan dan birokrasi untuk menciptakan iklim investasi yang ramah, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan lapangan kerja,” kata dia.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Dwi Soetjipto menargetkan investasi untuk sektor hulu migas tahun ini mencapai USD14,7 miliar.
Adapun target itu mengalami kenaikan dibandingkan realisasi 2018 sebesar USD11,9 miliar. Pihaknya optimistis target tersebut bisa tercapai tahun ini dan akan terus berupaya supaya target tersebut tercapai.
“Kita akan fokus ke proyek development yang sedang berjalan. Tentu kita akan kawal ini. Kita akan kerja sama dengan KKKS untuk mereka bisa meningkatkan investasi,” katanya.
Tak hanya itu, tahun ini pihaknya akan fokus mendorong proyek enhabce oil recovery (EOR). Pasalnya, sejumlah blok akan mulai melakukan EOR dengan investasi yang besar.
“Persiapan proyek EOR dan proyek development yang ada dan bagaimana kita bekerja sama lebih bagus dengan KKS untuk membantu mereka meningkatkan produksi,” ujarnya.