JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menceritakan soal pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Menurutnya, pada 2012 harga komoditi terutama hasil-hasil pangan di atas 4% defisitnya. Sementara itu, sejak krisis ekonomi di Asia tahun 1998, Indonesia praktis tidak membangun infrastruktur secara cepat.
"Sehingga apa yang dihadapkan pemerintah itu infrastruktur yang masih jadi kendala. Jika tidak dibangun, infastuktur menjadi kendala investasi, juga logistik. Seperti kita tahu biaya angkut barang dari Priok-Papua itu lebih mahal dari Eropa," ujar Darmin saat acara outlook perekonomian Indonesia 2019 di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Baca Juga: Bahas Ekonomi 2019, Wapres JK: Kita Perlu Ide dan Kritikan
Dia menjelaskan, saat ini tingkat pengangguran itu menurun. Kemiskinan menurun, kemudian gini ratio juga menurun. Di mana semuanya bergerak ke arah positif. Pemerintah pun betul-betul serius membangun infrastruktur.
"Infrastruktur adalah basis untuk menaikkan kapabilitas produksi dan basis mengundang investasi. Kalau tidak dibangun investornya akan menganggap percuma. Oleh karena itu kebijakan yang diambil untuk mendoorng investasi itu terjamin," tuturnya.
Baca Juga: Wapres JK Akan Bahas Ekonomi 2019 Bareng Menteri hingga Pengusaha
Dia menambahkan, modal pertumbuhan pemerintah selain konsumsi rumah tangga, pembentukan investasi juga dibutuhkan.
"Tidak sekaligus semuanya bisa terjawab. Ini persoalan yang telah diwarisi sejak jangka panjang. Jadi penyelesaiannya tidak bisa jangka pendek," ungkapnya.
(Dani Jumadil Akhir)