Program Satu Juta Rumah
Kementerian PUPR menyatakan per 31 Desember 2018 mencatat program Satu Juta Rumah (PSR) mencapai 1.132.621 unit atau melebihi target. Sejak dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 29 April 2015, secara bertahap capaian program ini terus meningkat yakni pada 2015 sebanyak 699.770 unit, 2016 sebanyak 805.169 unit, dan 2017 sebanyak 904.758 unit.
Secara keseluruhan, mulai 2015 sampai dengan 2018 telah terbangun 3.542.318 unit rumah. “Pada tahun 2018 ini, untuk pertama kalinya jumlah pembangunan rumah di Indonesia dapat menembus satu juta unit rumah, persisnya 1.132, 621 unit rumah,” kata Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid.
Anggota Komisi V DPR Muhidin M Said mengatakan, pembangunan infrastruktur ke depan harus tetap menjadi prioritas. Meski begitu, pembangunannya harus lebih fokus pada infrastruktur berbasis masyarakat kecil.
Dia menilai selama ini pemerintah banyak fokus pada pembangunan infrastruktur yang besar seperti jalan tol, bandara, maupun pelabuhan. “Sedangkan yang kecil-kecil kita harap jangan dilupakan. Justru porsinya juga harus diperbesar,” ujarnya kepada KORAN SINDO di Jakarta kemarin.
Menurut dia, Kementerian PUPR adalah kementerian yang ditugasi membangun fasilitas infrastruktur berupa jalan, jembatan, bendungan, serta fasilitas umum lainnya kepada masyarakat. Dengan fokus kepada infrastruktur berbasis masyarakat diharapkan juga bisa mendorong perekonomian masyarakat kecil di daerah.
“Salah satunya membangun jalan nasional sebagai akses transportasi dan denyut nadi perekonomian masyarakat kecil. Saya ambil contoh di Papua, itu sangat tepat sekali karena akses logistik berupa sumber alam bisa diangkut ke kota atau daerah lain yang membutuhkan,” ungkapnya.
Pemerintah juga jangan hanya fokus pada infrastruktur rakyat dalam rangka mendorong akses perekonomian. Namun, lebih dari itu, masyarakat juga memerlukan infrastruktur lain dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan hajat sehari-hari.
“Misalnya bangun rumah sederhana untuk masyarakat kurang mampu, bangun fasilitas air bersih serta fasilitas mandi cuci kakus (MCK),” pungkas dia. (Ichsan Amin/Ant)
(Dani Jumadil Akhir)