
Pasalnya, produksi udang dari Thailand telah turun signifikan karena wabah AHPND. Hal itu juga menyebabkan harga komoditas udang naik signifikan karena pasokannya berkurang.
"Kita dapat berkah gara-gara AHPND. Petani Thailand mungkin sudah pindah profesi karena ini sudah terjadi delapan tahun lalu," katanya.
AHPND merupakan penyakit udang yang disebabkan oleh bakteri Vibrio parahaemolyticus penghasil toksin mematikan. Penyakit yang menyerang udang windu dan udang vaname itu menyebabkan mortalitas hingga 100% pada udang berumur kurang dari 40 hari setelah ditebar.
AHPND telah menjadi momok menakutkan bagi pelaku usaha udang di berbagai negara terjangkit seperti China, Thailand, Malaysia, Meksiko dan Vietnam.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)