"Aljazair adalah negara pengekspor minyak dan gas yang termasuk cukup penting di dunia, dan kita mengimpor dari Aljazair. Dengan adanya kegiatan ekspor jasa, termasuk kontruksi ini akan bisa mengurangi defisit transaksi perdagangan Indonesia dengan Aljazair," ujarnya ditemui di Kantor Indonesia Eximbank, Jakarta, Rabu (27/3/2019).
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, di 2018 defisit neraca dagang dengan Aljazair sebesar USD172 juta atau setara dengan Rp2,4 triliun. Di mana, Indonesia melakukan ekspor sebesar USD199 atau setara dengan Rp2,7 triliun dan melakukan impor sebesar USD372 juta atau setara dengan Rp5,2 triliun.
Baca Juga: Wika Beton Bagi Dividen Rp17,5 per Saham
Maka menurut Bendahara Negara itu, dengan mendorong kinerja ekspor jasa, menekankan komitmen pemerintah untuk memberikan dukungan kepada pelaku usaha yang ingin bersaing di kancah internasional. Salah satunya dengan memberikan fasilitas pembiayaan dana melalui Indonesia Eximbank.
"Ini salah satu bentuk pelaksanaan (pembiayaan) yang disebut National Interset Account (NIA). Suatu misi untuk melalukan peningkatan kapasitas dari perekonomian dan industri kita untuk bisa menembus pasar internasional," katanya.
(Feby Novalius)