"Karena sungai sudah tidak ada penahan lagi. Jadi aliran sungai langsung ke sini, jadi saya harus tahan ini untuk mengalirkan airnya, selain itu ini material dahsyat juga massanya terlalu banyak," ujarnya.
Dia melanjutkan, relokasi ini juga berlaku untuk semua daerah. Pasalnya, pemukiman warga yang hancur di pinggir sungai bukan hanya di Dobokurung, tapi masih ada aliran lainnya, di Kemiri hingga Bello.
"Nah itu semua terjadi dan hampir sama kondisinya bukit Cycloops memanjang bukit," ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)