Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Potensi Ekonomi Syariah Capai Rp45.000 Triliun

Koran SINDO , Jurnalis-Rabu, 15 Mei 2019 |11:43 WIB
Potensi Ekonomi Syariah Capai Rp45.000 Triliun
Foto: Potensi Ekonomi Syariah Rp45.000 Triliun
A
A
A

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 dengan harapan bisa mendorong ekonomi Indonesia semakin kuat. Potensi ekonomi syariah Indonesia dinilai masih besar mencapai USD3 triliun.

”Kalau dirupiahkan berapa, kurang lebih Rp45.000 triliun. Saya tidak bisa bayangkan angka seperti itu. Karena APBN kita Rp2.000 triliun lebih sedikit. Ini sebuah kekuatan besar yang harus kita lihat dan harus kita pikirkan untuk ambil kue ekonomi yang besar ini,” ujar Jokowi di Gedung Bappenas, Jakarta, kemarin.

Menurut Jokowi, melalui ekonomi syariah bisa mendorong Indonesia menjadi salah satu kekuatan di dunia. ”Beberapa waktu lalu saya menyampaikan bahwa negara kita memiliki peluang besar menjadi ekonomi terkuat keempat atau kelima dunia, Insya Allah tahun 2045. Tapi, untuk menuju ke sana bukan barang yang mudah,” ujarnya.

 Baca Juga: Masih Jauh, Jokowi Akui Ekonomi Syariah RI di Belakang Malaysia

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, banyak tantangan dan persoalan besar harus diselesaikan salah satunya soal infrastruktur yang baru di angka 43%. Pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang masih menjadi PR besar dan reformasi birokrasi serta struktural menjadi tantangan besar dalam menuju ekonomi maju.

”Salah satu kunci utama mencapai cita-cita tergantung dalam jati diri Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar dunia, kuncinya itu ekonomi syariah. Sebagai motor penggerak ekonomi nasional dan sumber kesejahteraan umat,” tuturnya.

Masih Kalah dari Malaysia

Presiden Jokowi menyayang kan industri halal Indonesia masih kalah dari negara tetangga seperti Malaysia. ”Masih jauh, kita masih di belakang Malaysia. Masih di belakang UEA. Masih di belakang Bahrain, di belakang Arab Saudi. Masih di belakang Oman, Jordan, Qatar, Pakistan Kuwait. Inilah pekerjaan besar kita bersama-sama,” ujar Jokowi.

 Baca Juga: Resmikan Masterplan Ekonomi Syariah, Jokowi: Kita Harus Ambil Kuenya

Dia pun ingin membangkitkan potensi ekonomi syariah karena meyakini pengembangan ekonomi syariah akan membawa Indonesia menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi terkuat di dunia. Lantaran itu, diluncurkannya Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 untuk mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka dunia.

”Penduduk muslim kita terbesar. Ekonomi syariah bisa turut mengentaskan kemiskinan dan melestarikan lingkungan, serta dorong kesejahteraan sosial di mana sejalan dengan pembangunan berkelanjutan. Kita sudah memulai di tahun awal, saya selaku presiden bentuk KNKS,” katanya.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, saat ini Indonesia masih berada di posisi sepuluh besar sebagai konsumen global industri syariah. Hal itu cukup ironis karena Indonesia yang notabene merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia masih jadi negara konsumen.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement