Kapal pembangkit tersebut diperlukan guna mencukupi daya di sejumlah daerah karena pembangkit listrik per manen yang belum siap. Dia menuturkan, dalam mengoperasikan MVPP tersebut PLN berkontrak berdasarkan tender selama lima tahun dengan PT Karpowership Indonesia atau Karadeniz Powership asal Turki. Pengoperasiannya berlangsung sejak tahun 2016 hingga 2021.
Djoko memastikan MVPP diperlukan mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan dan kapal pembangkit ini bisa menjadi solusi alternatif karena bisa bergerak secara mobile.
“Misalnya di Sumatera. Kalau di selatan, itu bisa karena batu bara banyak di sana (bisa menggunakan PLTU). Tapi kalau yang utara, MVPP kan bisa bergerak, begitu juga untuk sejumlah kepulauan lainnya,” ujar Djoko di Jakarta kemarin.
Baca Juga: Bangga! Indonesia Jadi Negara Ketiga yang Produksi Kapal Listrik
Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu mengapresiasi kehadiran investor listrik, Karpowership Indonesia di Sulawesi Utara. Dia berharap pasokan listrik di Sulut berjalan baik, tidak ada lagi pemadaman listrik sehingga bisa membantu mendorong perekonomian daerah.