Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Era Teknologi Digital Memberi Potensi Pertumbuhan Halal Market

Era Teknologi Digital Memberi Potensi Pertumbuhan Halal Market
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA – Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk bertumbuhnya produk-produk halal. Termasuk produk keuangan dan investasi syariah yang difasilitasi pasar modal Indonesia.

Potensi besar ini belum tergarap dengan optimal, terlihat dari daya saing industri syariah Indonesia yang masih ketinggalan dibanding negara lain.

Dari perkembangan halal food, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar negara dengan produk halal food terbesar. UAE berada di urutan pertama industri halal food, dilanjutkan dengan Malaysia dan Brasil.

 Baca Juga: Manfaat Good Corporate Governance bagi Emiten

Di Industri keuangan syariah, Indonesia berada di urutan kesepuluh. Malaysia, Bahrain dan UAE berada di peringkat pertama sampai ketiga untuk Islamic Finance. Dilihat dari 10 top Halal Travel, Indonesia ada di urutan keempat setelah UAE, Malaysia dan Turki.

Indonesia cukup menonjol pada market fashion di urutan kedua setelah UAE. Sementara itu produk farmasi dan kosmetik, Indonesia belum masuk dalam urutan 10 besar.

Potensi besar Indonesia antara lain terlihat pada data Global Muslim Travel Index 2019, yang menunjukkan Indonesia berada pada urutan pertama Top Halal Tourist Destinations 2019 dengan skor 78, diikuti dengan Malaysia, Turki dan Saudi Arabia.

Sebanyak 87% penduduk Indonesia atau 230 juta orang beragama Islam. Sebanyak 800 ribu masjid, dan 28 ribu pesantren tersebar di seantero nusantara. Dan yang lebih menarik, jumlah milenial muslim mencapai sekitar 88 juta orang atau 33,75% yang menjadi bonus demografi, karena mereka lah yang akan menjadi konsumen potensial produk halal sebagai kaum usia produktif.

Di industri keuangan syariah, Indonesia sudah memiliki lembaga keuangan syariah yang lengkap, mulai dari perbankan syariah, pasar modal syariah, dan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah mencakup asuransi, dan lembaga pembiayaan syariah.

 Baca Juga: Go Big With Go Public

Tantangannya, indeks literasi dan inklusi pasar keuangan syariah masih rendah jika dibandingkan literasi dan inklusi pasar keuangan nasional.

Saatnya pengembangan pasar keuangan syariah memanfaatkan perkembangan teknologi digital. Teknologi dapat meningkatkan akses keuangan masyarakat. Transformasi jasa keuangan meliputi digital banking, peer to peer landing, fintech payment, insurtech, dan investasi melalui marketplace.

Potensi digital di Indonesia berdasarkan hasil survey World Bank 2017 menunjukkan data yang menakjubkan. Dari 267 juta penduduk Indonesia, sebanyak 54,68% adalah penguna internet, yakni sebanyak 143,26 juta.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement