Asal tahu saja, dalam rapat sebelumnya, asumsi makro untuk RAPBN 2020 disepakati, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%-5,5%. Kemudian inflasi diperkirakan 2%-4%. Kemudian tingkat bunga SPN 3 bulan disepakati sebesar 5%-5,3%. Serta nilai tukar Rupiah menjadi Rp14.000- Rp14.500 per USD.
Baca Juga: Fakta di Balik Anggaran Bea Cukai Rp3,6 Triliun Beli Anjing Pelacak
Asumsi makro tersebut berubah dari yang diajukan pemerintah dalam rapat paripurna. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi ditargetkan di kisaran 5,3%-5,6% pada tahun depan. Kemudian inflasi disasar pada kisaran 2%-4% dan tingkat bunga SPN 3 bulan berada di 5%-5,6%. Kemudian nilai tukar Rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp14.000-Rp15.000 per USD.
Baca Juga: DPR Lobi Sri Mulyani Setujui Anggaran Rp7,72 Triliun pada 2020
Sedangkan untuk target pembangunan tak ada perubahan dari yang telah diajukan sebelumnya. Di mana tingkat pengangguran di perkirakan menjadi 4,8%-5% pada tahun 2020. Lalu tingkat kemiskinan ditargetkan 8,5% hingga 9%.
Kemudian, rasio gini ditargetkan 0,375-0,380 pada tahun depan. Indeks pembangunan manusia ditargetkan 72,51.
(Rani Hardjanti)