Sementara itu, Head of Corporate Communications Allianz Indonesia menanggapi bahwa tidak mudah untuk mempertahankan image korporasi apalagi di era digital komunikasi yang tidak terbatas yang rentan dengan gempuran hoaks.
“Informasi hoax di industri asuransi seperti juga umumnya di industri lain berasal dari pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari pihak lainnya dan sejauh ini dilakukan melalui berbagai tindakan penyebaran berita bohong untuk menutupi tindakan penipuan asuransi termasuk melalui kampanye gelap guna merusak citra perusahaan, antara lain membangun narasi proses klaim nasabah yang tidak mudah oleh perusahaan,” tambahnya.
Tercatat, PT Asuransi Allianz Life Indonesia membukukan laba bersih (net income) sebesar Rp 792,7 miliar di tahun 2018, atau meningkat 152% dibandingkan tahun sebelumnya.
Tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan agen Allianz juga menunjukkan peningkatkan sebesar 67% per 2018, meliputi tingkat responsif agen, kemudahan untuk dihubungi, kemauan untuk membantu dan sikap kepedulian terhadap nasabah.
"Dari sisi jumlah nasabah, perusahaan mencatat pertumbuhan 4,7% dibandingkan dengan tahun 2017. Kondisi kesehatan keuangan perusahaan dapat dilihat juga dari tingkat rasio kecukupan modal atau Risk-Based Capital Ratio (RBC) yang berada pada posisi 328% per Desember 2018," ujarnya. (Sindonews)
(Dani Jumadil Akhir)