JAKARTA - Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan hari ini meresmikan 16 proyek kelistrikan yang tersebar di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Jonan didampingi Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana dan Plt Direktur Utama PT PLN (Persero) Djoko Raharjo Abumanan.
Proyek kelistrikan yang diresmikan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bima 50 MW, PLTMG Sumbawa 50 MW, PLTMG Maumere 40 MW di Provinsi NTB dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Sita–Borong 2x500 kW serta PLTS Maumere–Ropa–Ende 2x1 MWp di Provinsi NTT.
Baca Juga: 4 Kota Ini Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Di samping pembangkit listrik, diresmikan juga proyek-proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) serta Gardu Induk (GI) 70 kV & 150 kV di Provinsi NTB. Peresmian kali ini dipusatkan di lokasi PLTMG Sumbawa, di Desa Labuan Badas, Kecamatan Labuan Badas, Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB.
Jonan mengatakan, saat ini rasio elektrifikasi di NTB sekitar 97,9%. Diharapkan, dengan hadirnya pembangkit listrik tersebut pada akhir tahun ini rasio elektrifikasi bisa meningkat menjadi 99%. Untuk itu peran serta semua pihak sangat membantu untuk merealisasikan hal tersebut.
Baca Juga: Jokowi Kesal PLTSa Tak Ada Progres, Ternyata Ini Masalahnya
"Mengenai rasio elektrifikasi, sampai Juni di NTB kira-kira 97,9%. Jadi begini, sampai Desember 2019 akan menjadi 99%. Jadi tolong dibantu supaya semua saudara-saudara kita bisa menikmati listrik. Masa sudah 74 tahun merdeka ada yang belum menikmati listrik," ungkap Jonan.
Sementara untuk pembangunan SUTT dan GI, Jonan mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur pendukung ini bertujuan agar layanan listrik lebih konsisten.
Selain pembangunan infrastruktur kelistrikan, Jonan kembali mengingatkan bahwa secara nasional saat ini sekitar 500 ribu rumah tangga tidak mampu masih belum menikmati penerangan karena tidak mampu membayar biaya sambung listrik.