Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2019 Hanya 5,05%

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Senin, 05 Agustus 2019 |11:28 WIB
Melambat, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2019 Hanya 5,05%
Foto: BPS Umumkan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2019 (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2019 sebesar 5,05% (year on year/yoy). Realisasi ini lebih rendah dari realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 yang sebesar 5,07% yoy.

Juga lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2018 yang sebesar 5,27% yoy. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi sepanjang semester I-2019 tercatat sebesar 5,06% yoy.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019 meemang melambat bila dibandingkan kuartal I-2019 dan jauh lebih melambat jika dibandingkan kuartal II-2018. Sehingga kita perlu membedah apa yang membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,05% di kuartal II-2019," ujar Kepala BPS Suharyanto dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (5/8/2019).

 Baca Juga: Ekonomi RI Kuartal II-2019 Diprediksi Hanya 5,04%

Selain itu, BPS mencatat harga komoditas migas dan non migas di pasar internasional pada kuartal I 2019 secara umum mengalami kenaikan jika secara kuartal (q to q), namun mengalami penurunan jika secara tahunan (yoy). Hal ini tentu berpengaruh pada perekonomian Indonesia.

Salah satunya terjadi penurunan harga rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) pada kuartal II-2019 mengalami penurunan 6,12% dari kuartal II-2018. Kemudian batu bara mengalami penurunan harga 22,9% serta minyak kelapa sawit (CPO) turun 16,7%.

"Di sisi lain, dari empat negara mitra dagang utama Indonesia, perekonomian keempatnya melambat yakni Singapura, China, dan Korea Selatan, dan Amerika Serikat yang pada kuartal II-2019. Ini semua faktor yang pengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia," jelas dia.

 Baca Juga: Menanti Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2019

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement