Menurut dia, dengan realisasinya sudah mencapai 1,5 juta ton itu masih ada sekitar 1,1 juta ton garam impor. "Untuk industri yang belum direalisasi," ungkap dia.
Sementara itu, Sekretaris umum Asosiasi Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Cucu Sutara menyatakan bahwa, garam impor ini nantinya akan digunakan untuk industri aneka pangan, industri chlor alkali plant (CAP), industri kimia, industri kertas, dan sebagainya.
"Dari 2,7 juta ton itu, realisasi baru 1,5 juta ton. Dari rekomendasi hasil rakor tahun lalu itu, semester pertama 2,7 juta ton. Artinya masih banyak kekurangan, kurang lebih 1,1 juta ton yang belum diimpor," tutur dia.
(Dani Jumadil Akhir)