JAKARTA - Perusahaan minyak terbesar Arab Saudi, Saudi Aramco dikabarkan akan mempertimbangkan Tokyo Stock Exchange atau Bursa Efek Tokyo sebagai tempat berlabuh masuk pasar modal dengan mekanisme penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
 Baca Juga: Aksi Demo Bikin Alibaba Tunda IPO di Bursa Hong Kong
Hal ini tidak terlepas dari ketegangan geopolitik dan ekonomi di London dan Hong Kong yang belum usai. Dengan demikian, London dan Hong Kong batal menjadi tempat pencatatan saham perdana terbesar di dunia.
"Dilaporkan bahwa kedua pusat keuangan, London dan Hong Kong siap menjadi tuan rumah IPO Saudi Aramco. Tapi nampaknya Aramco lebih condong menjauh dari ketidakpastian geopolitik," demikian laporan The Wall Street Journal seperti dilansir Business Insider, Jumat (28/8/2019).
 Baca Juga: Arab Saudi Batalkan Rencana IPO Aramco
Sementara itu, tahun ini Aramco dikabarkan akan melepas saham senilai USD50 miliar di Saudi Exchange dengan penawaran lanjutan pada tahun 2020 atau 2021, padahal awalnya Aramco berencana untuk mengumpulkan USD100 miliar melalui penawaran umum yang akan menjadikannya IPO terbesar di dunia.
Perang dagang AS-China yang terus memanas juga memberikan dampak pada raksasa e-commerce China, Alibaba yang juga menunda IPO di Hong Kong karena kekacauan politik.
Â
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)