Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Fakta Cerai-Rujuk Garuda dan Sriwijaya Air, Direksi Mundur hingga Cabut Gugatan

Rizqa Leony Putri , Jurnalis-Minggu, 06 Oktober 2019 |06:08 WIB
Fakta Cerai-Rujuk Garuda dan Sriwijaya Air, Direksi Mundur hingga Cabut Gugatan
Sriwijaya Air (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kisruh yang terjadi antara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) dan Sriwijaya Air Group berbuntut berhentinya kerja sama manajemen (KSM) dengan anak usahanya, PT Citilink Indonesia. Namun, kini keduanya dikabarkan telah berdamai. Berikut fakta-fakta seputar ketegangan yang terjadi antara Garuda dan Sriwijaya seperti dirangkum Okezone:

1. Penyebabnya Karena Wanprestasi

Kerja sama manajemen Citilink Indonesia dan Sriwijaya Air sempat terhenti setelah Sriwijaya Air diduga melakukan wanprestasi dalam perombakan pengurusan perusahaan tanpa izin, di mana pihak Citilink tidak dilibatkan dalam proses perombakan. Hal ini berbuntut dicopotnya logo Garuda Indonesia dari pesawat-pesawat Sriwijaya Air Group dan penghentian layanan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) oleh GMF AeroAsia.

Baca Juga: 4 Alasan Garuda 'Rujuk' dengan Sriwijaya

2. Direktur Sriwijaya Mundur

Direktur Operasi Sriwijaya Air Fadjar Semiarto merekomendasikan agar operasional dari maskapai Sriwijaya dihentikan untuk sementara waktu. Fadjar menjelaskan, berdasarkan hazard identification and risk assessment (HIRA) operasional Sriwijaya Air menunjukkan angka 4A. Artinya, jika tak segera dibenahi maka operasional dari maskapai akan terganggu.

Fadjar pun mengaku telah melaporkan hal tersebut kepada Plt Direktur Utama Sriwijaya Jefferson Jauwena. Namun, rekomendasi tersebut tak mendapat tanggapan. “Karena surat tidak direspons Plt (Dirut Sriwijaya), malah terkesan tidak mendengarkan, tetap melakukan penerbangan secara normal maka kami menyatakan mengundurkan diri,” katanya.

Pesawat Sriwijaya Air Tergelincir di Bandara Rendani Manokwari 

3. Kerjasama Sriwijaya dan GMF Dihentikan

Direktur Teknik Sriwijaya Air Ramdani Ardali Adang menambahkan, kerjasama Sriwijaya dengan Garuda Maintenance Facility (GMF) telah dihentikan. Dengan putusnya kerjasama itu, dirinya mengaku khawatir dengan operasional Sriwijaya.

Sebab, dengan tidak adanya kerjasama tersebut pasokan spare part untuk armada Sriwijaya terbatas. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keselamatan penerbangan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement