JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyoroti pencurian ikan di lautan atau illegal fishing yang kerap menjadi permasalahan di Indonesia. JK bahkan berharap, agar lautan Indonesia bisa terjaga tak berakhir seperti yang terjadi di Somalia.
Dia berkisah, Somalia dikenal sebagai negara dengan sumber perikanan yang baik, utamanya pada komoditas tuna. Namun, illegal fishing yang terus menerus terjadi di wilayah lautan negara tersebut, membuat geram masyarakatnya sehingga pembajakan pun terjadi di lautan Somalia.
Baca Juga: Kabinet Jokowi-JK Berakhir, Menteri Susi: Ini Penenggelaman Kapal yang Terakhir
"Kalau bicara Somalia, pikiran kita adalah bajak laut. Itu terjadi karena nelayan marah, banyak nelayan dari negara-negara lain dengan kapal-kapal yang canggih datang mengambil ikan mereka. Sehingga bukan lagi mencari ikan, rakyat yang marah itu jadi mencari kapal (membajak)," ujarnya dalam pembukaan SDGs Annual Conference 2019 terkait Laut Berkelanjutan di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (8/10/2019).
Sekedar diketahui, serangan bajak laut menjadi hal yang biasa di lepas pantai Somalia. Negara yang 'dihancurkan' saat perang tidak memiliki pemerintahan yang efektif sejak 1991. Hal itu membuat pembajak beroperasi di sepanjang wilayah lepas pantai, terlebih secara internasional wilayah laut yang digunakan untuk menjarah benar-benar lawless atau tak berhukum.
Mengingat kondisi wilayah Indonesia yang 78% merupakan lautan, maka perlu belajar dari apa yang sudah terjadi di Somalia. JK berharap para nelayan Indonesia tidak berakhir seperti nelayan di Somalia yang malah jadi pembajak.
"Mudah-mudahan nelayan di Maluku atau di Jawa, dan sebagainya tidak marah seperti (nelayan) di Somalia, karena habis sumber daya ikannya," katanya.