JAKARTA - Ada kemungkinan yang sangat tinggi bahwa resesi dapat menghantam ekonomi global dalam 12-18 bulan ke depan. Bahkan, para pembuat kebijakan mungkin tidak dapat melakukan apa-apa untuk memutarbalikkan fenomena yang akan datang tersebut.
"Saya pikir risikonya sangat tinggi sehingga jika sesuatu tidak melekat pada apa yang sudah direncanakan, maka kita memang akan mengalami resesi," ujar kepala ekonom Moody's Analytics Mark Zandi seperti dilansir CNBC, Kamis (17/10/2019).
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Dibayangi Resesi? Simak 5 Faktanya
"Saya juga akan mengatakan, bahkan jika kita tidak mengalami resesi dalam 12-18 bulan ke depan, Saya pikir cukup jelas bahwa kita akan memiliki ekonomi yang jauh lebih lemah," tambahnya.
Menghindari perlambatan dalam kegiatan ekonomi membutuhkan banyak faktor untuk tetap berpegang teguh pada rencana pada saat yang sama. Itu artinya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak boleh meningkatkan perang tarif dengan China.
Baca Juga: Jokowi Sebut Resesi Ekonomi Global Akan Terjadi 1,5 Tahun ke Depan
“Saya berpikir kemungkinan resesi ekonomi akan sangat tinggi, membuat sangat tidak nyaman,” prediksi Zandi.
