JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,02% (year on year/yoy) pada kuartal III-2019. Realisasi ini lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi kuartal III-2018 yang sebesar 5,17% yoy.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2019 Diumumkan, Hasilnya?
Juga lebih rendah bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2019 yang sebesar 5,05% yoy. Adapun secara kumulatif pertumbuhan ekonomi sepanjang Januari-September 2019 sebesar 5,04%.
"Pertumbuhan ekonomi kuartal III-2019 memang melambat bila dibandingkan kuartal III-2018 dan juga melambat jika dibandingkan kuartal II-2019," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Kecuk, sapaan akrabnya, menjelaskan realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut tidak terlepas dari kondisi perekonomian global yang masih diliputi ketidakpastian. Diantaranya masih berlangsungnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China, tensi geopolitik yang berlangsung di beberapa negara, juga harga komoditas yang berfluktuatif bahkan cenderung menurun.
Baca Juga: Sri Mulyani Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,05% di Kuartal III-2019
BPS mencatat harga komoditas migas dan non migas di pasar internasional pada kuartal III-2019 secara umum mengalami penurunan baik secara kuartal (q to q) maupun secara tahunan (yoy). Hal ini sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia.