JAKARTA – PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (PPA) berencana memperkuat investasi dan menambah pengelolaan Non Performing Loan (NPL) bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Pengelolaan NPL yang akan dilakukan mulai tahun depan ini dipercaya mampu memperkuat peran PPA sebagai satu-satunya BUMN yang diberikan amanah untuk mengupayakan penyehatan perusahaan PLT merah serta membantu presistemik penyehatan perbankan.
Direkrut Utama PT PPA Iman Rachman mengatakan, sebagai langkah awal penambahan pengelolaan NPL akan dilakukan pada perbankan akan dilakukan pada tiga bank Himbara terlebih dahulu. Namun dirinya juga membuka kemungkinan untuk mengelola NPL pada bank swasta.
Baca Juga: OJK Masih Bungkam Soal Merger Bank BUMN Syariah
"Untuk penambahan pengelolaan NPL rencananya akan dilakukan untuk tiga bank Himbara, yaitu Mandiri, BNI, dan BRI untuk menambah asetnya," ujarnya dalam sebuah diskusi di Hotel Grand Mercure Setiabudi, Bandung, Kamis (14/11/2019).
Iman menjelaskan, saat ini PT PPA tengah berusaha menjadi National Assets Management Credit (AMC). Salah satunya adalah dengan meningkatkan investasi dan juga pengelolaan NPL.
Diakui Iman, untuk menjadi sebuah lembaga National AMC, tidaklah mudah. Karena hal Ini merupakan pekerjaan ini cukup panjang dan mengetahui pola demi pola untuk bisa menangani kredit masalah yang dialami perbankan.
"Jadi mimpi ini sudah dilakukan pelan-pelan, sudah dikerjakan. Ke depan kita lakukan sesuai kemampuan pendanaan," kata Iman.
Menurutnya, saat ini PT PPA pun tidak hanya masuk ke perusahaan sehat atau sektor yang sedang diminati. PT PPA terus mencari peluang sekaligus membantu perbankan dengan menangani NPL-nya.
Saat ini PPA sudah memiliki 2 anak perusahaan sebagai hasil pengelolaan NPL Bank Mandiri yaitu PT Bondi Syad Mulia yang bergerak di bidang galvanizing dan PT Rejeki Inti Logam yang bergerak di bidang aluminium. Ke depannya PPA akan menjalin kerjasama dengan bank-bank anggota Himbara lainnya.