Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jelang Akhir Tahun, Alasan Dana Kelola Reksa Dana Turun Jadi Rp551 Triliun

Giri Hartomo , Jurnalis-Senin, 18 November 2019 |15:40 WIB
Jelang Akhir Tahun, Alasan Dana Kelola Reksa Dana Turun Jadi Rp551 Triliun
Saham (Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada penurunan dana kelolaan asset under management (AUM) produk reksa dana. Per 14 November dana kelola reksa dana hanya mencapai Rp551 triliun atau lebih rendah dibandingkan posisi Oktober yang mencapai Rp553 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium Dewan Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) Prihatmo Hari Muljanto mengatakan, tren penurunan dana kelolaan biasanya memang terjadi pada saat menjelang akhir-akhir tahun. Menurutnya, penurunan ini disebabkan para investor mulai menarik dananya.

 Baca juga: Dana Kelola Reksa Dana Turun Rp2 Triliun Jadi Rp551 Triliun

"Ada juga (penarikan) tidak signifikan. Investor reksadana kita sudah semakin cerdas. Artinya kita bisa lihat ada volatilitas pasar," ujarnya saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019).

 IHSG

Menurut Hari, banyak para investor yang menarik dananya untuk kemudian dipakai berdasarkan keperluannya. Apalagi menjelang akhir tahun dimana para investor sudah memiliki alokasi dananya masing-masing.

 Baca juga: Ekonomi Global Tak Pasti, Pilih Investasi Reksa Dana atau Obligasi?

"Investor juga punya alokasi sendiri mana dana yang ditaruh di bank, di reksadana pasar uang, jadi mungkin akhir tahun mau liburan tabungannya dulu mungkin ditarik atau reksadana pasar uang dulu," jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sujanto meskipun turun namun pasar modal masih menjadi investasi yang menarik. Jika melihat angka, nominal tersebut ada pada posisi pertengahan bulan.

 Baca juga: Apa Benar Investasi Hanya untuk Kalangan Berduit Saja?

"Industri pasar modal masih positif. Dana kelolaan itu pada 14 November 2019 posisinya Rp 551 triliun," ucapnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement