JAKARTA - Bank Dunia melalui International Finance Corporation (IFC) mengungkapkan adanya potensi investasi yang besar dalam membangun gedung ramah lingkungan atau hijau. Green building tersebut dinilai lebih laku dibandingkan bangunan biasa.
IFC menyatakan, green building dapat menghasilkan keuntungan penjualan yang lebih besar. Biaya operasional green building lebih rendah 37% dibandingkan bangunan biasa. Hal ini disebabkan memakan lebih sedikit konsumsi air dan listrik.
Baca Juga: Apple Orchard di Singapura Jadi Bangunan Terhijau di Dunia
"Selain itu, bangunan dengan green building dapat menghemat biaya konstruksi kira-kira sebesar 0,5-12%. Maka dari itu, semakin banyak yang tertarik untuk membuat sebuah bangunan dengan menerapkan konsep ini," ujar Executive Vice President Bank OCBC NISP Veronika Susanti di Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (6/12/2019).
Bahkan, bangunan yang menerapkan green building lebih cepat terjual 31% dibandingkan dengan gedung biasa.
Baca Juga: Bangunan Kementerian PUPR Aplikasikan Green Building, Begini Kelebihannya
"Bangunan yang menerapkan green building lebih laku 31% daripada bangunan konvensional. Ini bisa terjadi karena semakin banyak orang yang melihat keuntungan dalam tinggal atau memakai gedung yang dibangun dengan ramah lingkungan ini," ujarnya.