JAKARTA - International Finance Corporation (IFC) mengarahkan para investor untuk berinvestasi pada green building (bangunan gedung hijau). Pasalnya ada potensi besar yang menguntungkan dengan menanamkan dana pada green building ini.
Baca Juga: Kelebihan Green Building dibanding Gedung Biasa, Lebih Laku dan Hemat
Berdasarkan laporan IFC, kawasan Asia Pasifik akan dihuni oleh setengah dari populasi perkotaan di dunia. Diperkirakan akan terbentuk peluang investasi senilai USD17,8 triliun setara Rp250.000 triliun (kurs Rp14.047 per USD) . Tak heran, wilayah ini menjanjikan peluang investasi yang besar.
"Potensi pembiayaan green building di Indonesia sebesar USD200 miliar dalam sepuluh tahun yang akan datang. Ini merupakan peluang besar yang memiliki dampak bagus ke depannya," ujar Chief Industry Specialist IFC Prashant Kapoor, dalam workshop “Greening The Future With Green Building Finance in Indonesia” di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan pada Jumat (6/12/2019).
Baca Juga: Apple Orchard di Singapura Jadi Bangunan Terhijau di Dunia
Dalam laporan IFC yang berjudul "Bangunan Gedung Hijau: Cetak Biru Keuangan dan Kebijakan untuk Pasar Negara Berkembang, Hingga Tahun 2030" menyatakan, green building di negara berkembang akan membuka peluang investasi senilai Rp24,7 triliun. Ini akan memacu pertumbuhan ekonomi dan mempercepat pembangunan berkelanjutan.
Sebanyak 80 juta orang kelas menengah akan memasuki wilayah Asia dalam beberapa tahun yang akan datang. Maka dari itu, permintaan akan sebuah hunian semakin meningkat. Dengan membangun green building sebanyak itu, ini akan membuat pertumbuhan ekonomi negara akan meningkat.
Follow Berita Okezone di Google News