JAKARTA - Banjir yang terjadi di sejumlah kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) pada awal tahun 2020, membuat kerugian besar bagi pengusaha ritel. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey menyebut kerugian akibat banjir mencapai Rp1 triliun.
Kerugian itu berdasarkan perhitungan sementara jumlah toko yang tutup akibat banjir dengan jumlah penduduk yang terdampak banjir. Serta dengan memperhitungkan rata-rata pengeluaran masyarakat pada akhir tahun.
"Potensi kerugian akibat tidak adanya transaksi karena toko tutup akibat banjir," ujar Roy kepada Okezone, Jakarta, Sabtu (4/1/2020).

Menurutnya, untuk wilayah Jakarta tercatat 300 toko ritel yang tutup, itu hanya ritel yang tergabung dalam Aprindo. Sementara jumlah masrakat yang terdampak banjir tercatat mencapai 32.000 orang.
Roy menyatakan, jika konsumsi per orang saja biasanya Rp100.000 pada malam tahun baru, maka potensi kerugian mendekati Rp1 triliun.
"Berarti kan 32.000 orang ini kalau transaksi saja minimal Rp100 ribu dan 300 toko tutup, potensi kerugiannya itu kan hampir Rp1 tiliun," jelasnya.
Baca Juga: Jokowi Ingatkan Basuki Bersiap Hadapi Puncak Musim Hujan di Pertengahan Januari