Dia mengatakan, nilai kerugian itu dapat bertambah signifikan kedepannya. Lantaran, nilai tersebut belum memperhitungkan kerugian pada ritel-ritel yang ada di dalam mal di wilayah Jakarta.
Banjir mungkin tak membuat mal tutup karena tak masuk ke dalam gedung, namun jalan akses menuju mal yang terendam banjir menghalangi konsumen. Masayrakat lebih memilih mengurungkan niat pergi mal karena sebagian besar jalan terendam.
"Artinya meskipun mal buka tapi tidak ada pembelian di toko-toko ritel dalam mal itu," katanya.

Selain itu, nilai kerugian juga akan muncul akibat perlunya renovasi toko usai banjir, barang-barang toko khususnya elektronik yang rusak, produk-produk yang terbuang karena rusak, serta kerugian akibat harus kembali mengisi pasokan produk di toko.
"Jadi nilai kerugian bisa bertambah signifikan melebihi nilai Rp1 triliun itu," katanya.
Baca Juga: Dampak Banjir, 300 Toko Ritel di Jakarta Tutup
(Feby Novalius)