JAKARTA - Saham Tesla melonjak 6% pada awal perdagangan Rabu 22 Januari 2020. Nilai valuasi bisnis perusahaan pembuat mobil listrik ini pun meningkat di atas USD100 miliar atau setara Rp1.363 triliun (kurs Rp 13.637 per USD).
Melansir Business Insider, Kamis (23/1/2020), valuasi saham perusahaan milik Elon Musk ini mencapai USD104,5 miliar setara Rp1.425 triliun. Hal ini menyusul saham Volkswagen AG, yang memiliki kapitalisasi pasar sekitar USD100 miliar setara Rp1.363 triliun.
Baca Juga: Sahamnya Tembus Rekor, Miliarder China Ini Masuk Jajaran Orang Terkaya Dunia
Dengan kenaikan nilai kapitalisasi pasar itu, Tesla pun menjadi perusahaan pembuat mobil paling bernilai sepanjang masa. Kapitalisasi pasarnya melampaui jumlah saham gabungan Ford dan GM.
Kenaikan saham tersebut setelah perusahaan membukukan laba yang di luar perkiraan. Selain itu didukung angka penjualan kendaraan selama kuartal keempat yang meningkat. Ditambah lagi optimisme pasar usai Tesla membuat Gigafactory di Shanghai.
Baca Juga: Ponsel Jeff Bezos Diretas Pangeran Mahkota Arab Saudi, untuk Apa?
Sebelumnya, CEO Tesla Elon Musk membuat keputusan berani dengan menanamkan investasinya di China. Ada dua alasan kenapa Musk akhirnya membangun pabriknya di China.
Pertama, Tesla Model 3 China yang baru saja mulai tahap perakitan. Kedua, hal paling menarik tentang pendapat dia tentang di China. Hal ini bisa membuat ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Jepang kian tertinggal.