JAKARTA - Drone menjadi salah satu produk yang tengah digencarkan pemerintah sebagai bagian dari program super prioritas. Drone ini telah dinamakan Elang Hitam.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan drone ini akan mulai diproduksi massal pada tahun 2024 mendatang. Nantinya drone akan digunakan sebagai keperluan militer.
 Baca juga: Modernisasi alutsista dijatah Rp150 triliun
"Rencananya drone yang untuk keperluan combatan atau keperluan militer dan juga surveilans ini, dimulai produksi massalnya itu tahun 2024, itu rencana awalnya," ujar Bambang Brodjonegoro, seperti dilansir Okezone dari laman setkab, Jumat (7/2/2020).
Namun melihat dari kesiapan produk desain hingga manufakturnya, Presiden Joko Widodo memandang harus dilakukannya produksi drone ini. Dirinya mengarahkan produksi dapat dimulai di tahun 2022.
 Baca juga: Empat kapal perang dipensiunkan
Sebelumnya, Menteri Sekretariat Negara Pratikno menjelaskan drone ini didesain oleh BPPT, Lapan dan jugaBalitbang Kementerian Pertahanan. Produksinya akan melibatkan dua perusahaan BUMN.
“Perlu diketahui bahwa drone ini didesain oleh BPPT, Lapan dan juga Balitbang Kementerian Pertahanan. Dan akan diproduksi utamanya oleh 2 BUMN, yaitu PTDI untuk manufacturing drone-nya sendiri dan PTLN untuk keperluan senjata, sistem sensor maupun sistem radar,” pungkas Menseseneg.
Sebagai informasi, saat ini Pemerintah sedang fokus mengembangkan tiga produk inovasi dalam negeri yang menjadi program super prioritas. Produk ini nantinya harus dikembangkan dengan bekerja sama bersama dunia usaha agar hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Produk tersebut antara lain drone yang diberi nama Elang Hitam, Bahan Bakar Nabati atau green fuel, dan sel punca atau stem cell. Tidak hanya itu, garam, obat modern asli Indonesia dan inovasi makanan kaleng tanpa pengawet juga masuk ke dalam produk yang digencarkan pengembangannya oleh Pemerintah.
(rzy)