JAKARTA - Setiap orang memiliki nominal gaji yang berbeda-beda. Namun yang pasti, banyak orang yang ingin gajinya besar.
Banyak orang yang mengatakan bahwa semakin besar gajinya, dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Sandang, pangan, dan papan juga bisa diperoleh dengan mudah, bahkan sesuai selera dan keinginan.
Sebenarnya yang penting bukan besarnya nominal gaji, melainkan besarnya sisa gaji tersebut. Kenyataannya, ada orang yang gaji per bulannya besar, namun masih sering berutang. Sebaliknya, ada orang yang gaji per bulannya lebih kecil dari sebelumnya, tetapi gaji tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Baca Juga: Tips agar Terhindar dari Jeratan Utang Pinjaman Online
Seperti dikutip dari buku ‘Bisa Saving, tapi Tetap Shopping’ karya John Afifi yang terbit pada 2018, Jakarta, Sabtu (15/2/2020), sisa gajilah yang lebih penting daripada besarnya gaji. Sisa dari gaji tersebut bisa ditabung atau digunakan untuk berinvestasi.
Kira-kira berapa sisa gaji setelah dikurangi pengeluaran bulanan? Pengeluaran ini adalah biaya operasional harian, meliputi transportasi, uang makan, sewa tempat tinggal, dsb.
Baca Juga: Cara Mengelola Gaji Besar untuk Para Fresh Graduate
Besaran sisa gaji akan menentukan kehidupan di masa depan. Maka dari itu, kita harus cerdas dalam mengelola gaji yang diterima. Jangan boros atau menggunakan uang untuk membeli barang-barang yang tidak perlu.
Sebaiknya sisa gaji tersebut ditabung, sehingga bisa dimanfaatkan di masa depan. Sisa gaji itu juga bisa digunakan untuk investasi sehingga berkembang.
Bidang kerja merupakan pilihan setiap orang, begitu juga dengan gaya hidup. Semua pilihan punya konsekuensi masing-masing. Marilah cerdas dalam mengelola uang untuk menyikapi semua konsekuensi itu. Jadi, persoalan besar gaji itu tidak terlalu penting, yang penting adalah sisa gaji tersebut.
(kmj)