Badan tersebut menghitung dampak epidemi menggunakan model yang dibuat berdasarkan pengalaman Thailand dalam menangani sindrom pernafasan akut yang parah, atau SARS, pada 2013. Model ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa turun di bawah 1,5% jika epidemi berlangsung lebih lama dari yang diharapkan oleh lembaga tersebut.
Baca juga: Virus Korona Serang Perekonomian Thailand, Bath Terancam Jadi Mata Uang Terburuk 2020
Prediksi ini sejalan dengan melemahnya pandangan yang diberikan oleh otoritas ekonomi lainnya. Pada hari Kamis, Don Nakornthab, direktur senior departemen ekonomi dan kebijakan Bank Thailand, mengatakan ekonomi kerajaan dapat tumbuh kurang dari 2%.
Ekonomi Thailand tumbuh 1,6% dalam tiga bulan yang berakhir Desember, dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya.