Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, 460 Titik Sutet hingga Sungai Direlokasi

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Jum'at, 21 Februari 2020 |15:05 WIB
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, 460 Titik Sutet hingga Sungai Direlokasi
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto: Okezone.com/Dok. KCIC)
A
A
A

JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) terus mendorong proses pembebasan lahan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menyatakan, pembebasan lahan saat ini hampir 100%, hanya satu bidang yang belum terselesaikan.

Meski hampir rampung, pihaknya masih menghadapi kendali terkait relokasi beberapa objek disekitar lokasi proyek. Di antaranya relokasi saluran udara tegangan ekstra tinggi alias tower Sutet.

Baca Juga: Virus Korona Hambat Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"PR (pekerjaan rumah) kami ke depan adalah relokasi. Misalnya, relokasi sutet itu ada 32 crossing, saat ini yang kita kerjakan baru 20," ujar Chandra di kantor Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat, (21/2/2020).

Tak hanya sutet, KCIC juga akan merelokasi tower saluran listrik tegangan menengah, jalan, pipa milik Pertamina dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), hingga sungai. Dia bilang, totalnya ada 460 titik yang harus direlokasi dan tersebar dari Jakarta hingga Bandung.

Baca Juga: KCIC‎ Benarkan Pekerja Kontrak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Suspect Virus Korona

Oleh sebab itu, proses relokasi ini bakal melibatkan banyak pihak, seperti dinas pemerintah kota dan provinsi setempat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PDAM, hingga pemangku kepentingan lainnya.

Menurut Chandra, relokasi harus diselesaikan sebelum konstruksi prasarana dimulai. Meski demikian, diakuinya proses relokasi tak bisa dilakukan secara sekaligus sebab perusahaan perlu mencari lahan pengganti.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement