Bahan material itu diakuinya mulai menipis pasokannya di China maupun Indonesia, sehingga pihaknya sedang mencari solusi untuk memenuhi kebutuhan material itu.
Baca juga: Virus Korona Hambat Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
"Kemarin sudah ada beberapa material yang ketemu yang kebetulan stoknya habis, di sini (Indonesia) habis, kita coba minta dari sana (China), terbatas juga. Kalau nggak ada lagi, kita cari bagaimana cara substitusinya," katanya.
Meski mengalami hambatan terkait pasokan material, Chandra enggan memperkirakan apakah pembangunan kereta cepat molor dari tahun 2021, di mana targetnya kereta tersebut sudah bisa beroperasi. Dia hanya menekankan terus mendorong pihak kontraktor bisa menyelesaikan pembangunan konstruksi di tengah kondisi saat ini.
"Kita lihat nanti dulu ya. Saya maksa supaya mereka tidak terpengaruh dulu ya," kata Chandra.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)