NEW YORK - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) kembali naik, usai investor meninggalkan aset berisiko. Hal ini terjadi setelah data AS menggarisbawahi bahwa kekhawatiran turunnya ekonomi global akibat wabah corona akan berlarut-larut.
Indeks dolar AS, yang telah jatuh selama empat hari ini, akhir menguat 0,71%. Obligasi AS, obligasi safe haven tradisional lainnya, memperlihatkan imbal hasil jatuh karena permintaan utang mendorong harga lebih tinggi.
Baca Juga: Dolar AS Tergelincir karena Investor Kembali ke Pasar Berisiko
Terhadap safe-havens tradisional lainnya, dolar naik tipis 0,31. Kemudian terhadap yen Jepang dan franc Swiss, dolar naik 0,47%.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS mengalami penurunan atau menjadi rekor pada Maret, karena kewajiban penutupan bisnis untuk mengendalikan penyebaran wabah corona, menekan permintaan barang.
Baca Juga: Usai Libur Paskah, Dolar AS Melemah Tipis
Federal Reserve New York juga melaporkan bahwa indeks manufaktur Empire State, yang mencatat aktivitas di sektor negara bagian New York, jatuh ke level terendah sepanjang masa.
"Laporan semalam IMF, yang menurunkan pertumbuhan global lebih dari yang diharapkan, bersama dengan rekor penurunan penjualan ritel AS, dan penurunan besar dalam produksi industri AS. Semua digabungkan dan investor terburu-buru ke safe-haven USD," tulis Analis, dilansir dari Reuters, Kamis (16/4/2020).