JAKARTA - Lion Air Group memutuskan untuk memotong gaji seluruh karyawannya dampak pandemi virus corona. Pada tahun ini, pandemi Covid-19menjadikan industri penerbangan mati suri atau tidak beroperasi normal secara domestik dan internasional.
Sementara, biaya-biaya yang harus ditanggung tanpa beroperasi masih cukup besar, sehingga menimbulkan kesulitan yang sangat berat.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan Garuda Rumahkan 800 Karyawan Kontrak
Hal tersebut juga dialami oleh Lion Air Group, keadaan yang terjadi mendorong manajemen perusahaan-perusahan penerbangan mengambil langkah-langkah yang dianggap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, termasuk tindakan atau kebijakan yang tidak disukai atau yang tidak populis.
Dalam upaya menjaga kelangsungan dimaksud, pada kondisi pendapatan yang sangat minimal (karena terjadi pembatasan perjalanan, hanya beroperasi 5% dari kapasitas normal sebelumnya rata-rata 1.000 penerbangan per hari), Lion Air Group melakukan pembicaraan dengan mitra-mitra usaha serta melakukan pemotongan penghasilan seluruh manajemen dan karyawan dengan nilai prosentase bervariasi, semakin besar penghasilan semakin besar nilai nominal potongannya.
"Kebijakan-kebijakan tersebut telah mulai dilaksanakan dan diterpakan pada Maret, April, Mei sampai waktu yang belum ditentukan," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Baca Juga: Hindari PHK, Garuda Lebih Pilih Rumahkan Sementara 800 Karyawan
Manajemen masih terus memonitor, mengumpulkan data dan informasi serta mempelajari kapan saatnya industri penerbangan domestik dan internasional akan beroperasi normal kembali.
Selain itu, manajemen Lion Air Group juga memutuskan untuk menunda hingga memangkas Tunjangan Hari Raya (THR).