JAKARTA - Pandemi Covid-19 di Indonesia membuat seluruh masyarakat terkena dampaknya. Tak terkecuali, para pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Tanah Abang.
Jika di tahun-tahun sebelumnya momen menjelang lebaran merupakan masa panen bagi para penjual pakaian, rupanya tahun ini keuntungan semacam itu tak berpihak kepada mereka.
Seperti yang dikeluhkan oleh salah seorang pedagang gamis di kawasan Jati Baru, Tanah Abang, Rusli mengaku terpaksa membanting harga gamis-gamisnya agar pengunjung tertarik untuk membeli. Dia merasakan omzetnya jatuh saat ini.
"Biasanya waktu belum ada virus corona, saya biasa jual sebuah gamis Rp135 ribu. Bahkan kalo jelang lebaran saya bisa jual hingga Rp150 ribu. Tapi sekarang saya jual Rp70 ribu saja susah lakunya," ungkap Rusli kepada Okezone pada Sabtu (23/5/2020).
Meski sudah mengobral habis barang dagangannya, pengunjung yang berhasil dirayu Rusli hingga membeli barang dagangannya terhitung hanya beberapa orang saja.
Baca juga: PKL Sudah Buka Lapak, Kapan Pasar Tanah Abang Dibuka Kembali?
"Ya laku sekitar kurang dari 10 potong per hari. Apalagi orang-orang tau ini lagi masa PSBB. Jadi mungkin minat mereka untuk beli pakaian menurun," terang Rusli.
Sementara itu, penjual pakaian, Dedy mengaku, dagangan sepi pelanggan. "Belum laku dari tadi karena banyak orang tak lebaran. Jadi orang-orang tak beli baju."
Baca juga: Tanah Abang Tutup buat Usaha di Daerah Tersendat
Dia juga mengaku pasrah dengan nasib dagangannya. Sebab lebaran tahun ini memang dalam kondisi yang berbeda.