Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Resesi di Depan Mata, Ekonomi Singapura Diprediksi Minus 7% Tahun Ini

Taufik Fajar , Jurnalis-Selasa, 26 Mei 2020 |10:56 WIB
   Resesi di Depan Mata, Ekonomi Singapura Diprediksi Minus 7% Tahun Ini
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Singapura kembali memangkas target pertumbuhan ekonominya tahun ini imbas pandemi virus corona. Setelah sebelumnya pada kuartal I, ekonomi Singapura mengalami kontraksi.

Pada kuartal I-2020, ekonomi Singapura mengalami kontraksi dengan minus 4,7%. Jauh lebih baik dari proyeksi kontraksi sebelumnya -7,4%.

Menurut Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, ekonomi Singapura diprediksi akan minus 4,0% hingga 7,0% tahun ini atau mengalami resesi (kemerosotan ekonomi). Demikian seperti dilansir CNBC, Jakarta, Selasa (26/5/2020).

Baca Juga: Imbas Virus Corona, Resesi Ekonomi Hantui Singapura

Penurunan target pertumbuhan ekonomi Singapura tahun ini sudah ketiga kalinya. Sebelumnya, Singapura telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi -1% hingga - 4%.

Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura mengatakan bahwa sejak mengumumkan perkiraan ekonomi terakhirnya di bulan Maret, gangguan terhadap aktivitas ekonomi di negara-negara besar di dunia lebih parah dari yang diperkirakan.

Kebijakan lockdown yang bertujuan untuk memutus rantai virus corona telah merusak aktivitas ekonomi di negara-negara besar seperti AS, Eropa dan China. Kelemahan seperti itu akan terus berlanjut bahkan setelah negara-negara membatalkan langkah-langkah penahanan tersebut mengingat gelombang infeksi lebih lanjut dapat muncul, kata kementerian tersebut.

Baca Juga: Singapura Siapkan Rp55 Triliun untuk Selamatkan UKM Imbas Virus Korona

Untuk Singapura, sektor-sektor berorientasi luar seperti manufaktur, perdagangan grosir, dan transportasi dan penyimpanan akan terpukul, sementara banyak perusahaan yang menghadapi konsumen dalam layanan ritel dan makanan telah menderita sebagai akibat dari langkah-langkah penahanan di dalam negeri, tambah kementerian.

"Terlepas dari penurunan peringkat, masih ada tingkat ketidakpastian yang signifikan atas panjang dan parahnya wabah Covid-19, serta lintasan pemulihan ekonomi, baik di ekonomi global dan Singapura," kata kementerian tersebut.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement