Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hari Menabung, Cerita Celengan Ayam yang Tak Pernah Termakan Zaman

Fadel Prayoga , Jurnalis-Kamis, 20 Agustus 2020 |15:16 WIB
Hari Menabung, Cerita Celengan Ayam yang Tak Pernah Termakan Zaman
Mamet Menjadi Salah Satu Penjualan Celengan Ayam. (Foto: Okezone.com/Fadel)
A
A
A

JAKARTA - Masyarakat memperingati Hari Indonesia Menabung have (HIM) setiap 20 Agustus atau tepat pada hari ini. Menabung merupakan salah satu kegiatan yang sudah dikenalkan sejak kita masih kecil. Seperti menabung di celengan.

Mamet (30), seorang pedagang celengan tanah liat nampak sabar menunggu pembeli dan sesekali membersihkan barang dagangan dari debu jalanan. Beragam bentuk celengan berjejer rapi di Jalan Raya Pasar Minggu, Kalibata, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Untung Rugi Menabung di Celengan

Lelaki asal Purwakarta, Jawa Barat itu, tetap bertahan menjajakan barangnya di tengah gempuran era modernisasi. Di mana warga Ibu Kota memilih menyimpan uangnya di bank atau dompet digital.

Mamet mengaku sudah mengadu nasib di Jakarta sejak 2013. Dia mengatakan bahwa peminat celengan tanah liat beragam dari anak muda hingga orang tua.

Celengan Ayam

Mereka mengaku membeli barang karena ada kepuasan tersendiri bila mencelengkan uangnya di rumah.

"Bisa dibilang masih banyak orang yang nyari. Yang beli, ada anak muda, orang tua. Seminggu kalau ramai 50, kalau pas sepi 20 biji," kata Mamet kepada Okezone, Kamis (20/8/2020).

Baca Juga: Liburan Long Weekend ke Puncak Macet-macetan, Rugi Enggak?

Dia menjual celengan tanah liat berbagai rupa, seperti ayam, kodok, macan. Selain bentuk hewan, ada karakter kartun seperti Doraemon dan yang lainnya.

Adapun harga celengan tanah liat dibanderol pun berkisar Rp50 ribu hingga Rp75 ribu. "Perbedaan harganya dari ukuran saja," ujarnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement