JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir tak mempersoalkan jika ada masyarakat yang kurang mampu menerima bantuan pemerintah lebih dari sekali alias dobel. Erick menyatakan, yang penting pejabat yang membagikan bantuan tidak ada niat apalagi melakukan korupsi.
"Ini bukan berarti kita naif, tetapi tadi bantuan pemerintah secara langsung kepada orang yang membutuhkan baik keluarga miskin ataupun tadi usaha mikro ternyata kena dua kali. Saya rasa selama nawaitunya enggak korupsi kasih orang yang kekurangan dua kali ya enggak apa-apa lah. Yang penting kita enggak memainkan untuk kantong kita, jadi yang kena dua kali ya enggak apa-apa, tapi datanya akan kita jaga," kata Erick, Jumat (28/8/2020).
Baca Juga: Jokowi Cairkan Subsidi Gaji bagi 2,5 Juta Pekerja, Tenaga Honorer Termasuk
Meski begitu, bukan berarti pemberian bantuan sebanyak lebih dari satu kali tidak memiliki risiko lain. Bisa jadi pemberian bantuan itu membuat masyarakat lain yang membutuhkan, justru tidak mendapat bagian.
"Yang penting proses peraturan jelas. Tadi bukan sengaja 2 kali. Tadi subsidi gaji berdasar data BPJS Ketenagakerjaan yang masih bayar sampai Juli, jadi jelas. Kalau tiba-tiba baru ikut Juli ya gimana dong," kata Erick.
Adapun bentuk bantuan pemerintah terbaru yakni, bantuan subsidi upah (BSU) Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan bantuan tersebut dengan besaran Rp600.000 per bulan selama empat bulan bagi para pekerja maupun buruh dengan gaji di bawah Rp5 juta.
Dalam hal ini, ia menerangkan pemerintah mengutamakan penyaluran bantuan pada data tersedia dan tercatat secara resmi. Data tersebut, kata Erick, nantinya akan memudahkan untuk penyaluran bantuan yang ditransfer langsung ke rekening penerima melalui bank pelat merah yang terhimpun dalam Himbara.
"Tadi Pak Budi (Wamen BUMN) juga luncurkan di Istana Presiden, salah satunya kan bagaimana subsidi gaji ini bisa dipertanggungjawabkan. Data BPJS Ketenagakerjaan tadi sudah terbukti 2,5 juta berjalan dengan langsung kepada akun banknya. Dan sudah ada 13,8 juta dari 15,7 juta, ini sesuatu yang baik, yang selama ini kadang-kadang ribut mengenai data," ujar Erick.
(kmj)