“Daur ulang limbah plastik bernilai rendah sebagai bahan campuran aspal merupakan solusi efektif dan berdaya guna terhadap masalah tumpukan limbah plastik yang menjadi masalah lingkungan di Indonesia. Pada sisi lain, hal ini mampu meningkatkan kualitas aspal." ujar Ahli Teknologi Polimer dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik UI (DTMM-FTUI) Dr Mochamad Chalid, dalam keterangannya, Sabtu (29/8/2020).
Selain itu, dirinya mengatakan bahwa hal tersebut akan membuat kualitas jalan akan menjadi lebih kuat dan tahan lama. Di mana pengolahan plastik diolah dari aspal biasa yang dicampur dengan 5%-6% cacahan sampah plastik.
Baca Juga: 8 YouTuber Indonesia yang Raup Untung hingga Rp13,8 Miliar
Pasalnya limbah sampah plastik dari kemasan mi instant tersebut terdiri dari polietilena dan polipropilena yang merupakan limbah dari PT Samudera Montaz, yakni perusahaan kemasan multiplayer di Indonesia.
Selanjutnya, limbah tersebut dicacah hingga siap untuk dijadikan bahan campuran aspal. Jika memang aspal tersebut tahan lama, tentunya akan berpotensi menghemat biaya perawatan jalan.
(Rani Hardjanti)